Pengertian kas kecil
Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek. Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan
kepada seorang kasir kas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran.
Adapun pemengang kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.
Kas kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan
besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya
relatif tetap dari masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
Pembayaran melalui Kas Kecil Setiap pengeluaran dana kas
kecil harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang. Bukti pengeluaran
nya harus disimpan bersamaan dengan sisa uang yang ada pada cash box, karena
pemegang kas kecil harus dapat mempertanggungjawabkan uang yang diserahkan.
Jadi
pemengang kas kecil harus membuat bukti pembukuan (Voucher)
sehingga pemegang kas kecil dapat membuktikan dan menunjukkan uang yang tersisa
ditambah dengan seluruh jumlah pengeluaran yang tertera dalam bukti pengeluaran
berjumlah sama dengan jumlah keseluruhan. Bukti pembukuan kas kecil (voucher)
harus mencantumkan secara jelas nomor vocher, empat,tanggal pengeluaran, pihak
yang dibayar, pihak yang menerima pembayaran , perkiraan, jumlah barang, harga,
nama dan tandatangan pihak yang berwenang.
1.
Pengeluaran kas kecil, biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi
pengeluaran-pengeluaran
2.
Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
3.
Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
4. Bila
ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung
lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
1. Metode Imprest
Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas
kecil selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak
langsung melalukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti
pengeluarannya. Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah
hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian
pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang
besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas
kecil tetap dalam jumlah semula. Langkah-langkah operasional metode imprest
sbb:
1.
Pembentukan
dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk
pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan
dalam jangka waktu tertentu.
2. Dana kas kecil
digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
3. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil
melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan mengisi sebesar
jumlah pengeluaran.
Keuntungan
metode imprest :
· Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu
setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
· Menghemat waktu dalam pembukuan
pengeluaran rekening nominal.
2.
Metode Fluktuasi
Pada waktu kas besar mengisi (dropping)
uang ke petty cash, dibuat jurnal dengan mendebit perkiraan petty
cash dan mengkridit cash (kas besar) sejumlah uang yang diserahkan.sewaktu
kasir pemegang petty cash mempergunakan uang tersebut untuk pembayaran
yang menjadi wewenangnya, maka harus dibuat jurnal tentang pembayaran tersebut,
yakni dengan mendebit perkiraan biaya yang bersangkutan dan mengkredit
perkiraan petty cash.
Dengan dikreditkannya perkiraan petty
cash tersebut, maka jumlah nilai atau angka yang tercantum dalam perkiraan petty
cash menjadi berkurang.
Bilamana sisa uang dalam petty cash
sudah hampir habis, maka kasir pemegang petty cash dapat meminta
dropping tambahan kepada kas besar. Jumlah dropping tersebut tidak harus sama
dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan dengan petty cash, akan
tetapi dapat lebih besar atau lebih kecil.
Pada waktu kas besar mengisi petty cash
ini dibuat jurnal dengan mendebit perkiraan petty cash dan mengkredit
perkiraan cash (kas besar) sejumlah uang yang diserahkan.
Perbedaan antara metode dana tetap
dengan metode fluktuasi sebagai berikut:
- Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
- Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
- Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar